Minggu, 24 Mei 2009

Padi, tumbuhan pokok manusia


Kata "padi" pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pasti teman-teman sudah tahu bukan? Jika kita memperhatikan tanaman padi, maka akan terlihat bahwa semakin matang tanaman padi, maka ia akan semakin merunduk. Nah, sebagai pelajar kita semestinya bisa mencontoh "ilmu padi". Artinya semakin banyak ilmu seseorang, seharusnya ia semakin rendah hati. Itulah ilmu yang bisa diambil dari sebuah tanaman padi. Walaupun ia tertanam ditempat yang penuh lumpur tetapi padi merupakan makanan pokok manusia terutama di Indonesia. Bagi teman-teman yang belum mengenal tumbuhan padi silahkan baca kelanjutan artikel ini.

Dalam bahasa latin, padi disebut dengan "Oryza sativa L", masuk dalam famili Poaccae (Gramincae), Tanaman semak semusim ini merupakan tanaman yang berbatang basah, dengan tinggi antara 50 cm - 1,5 m. Batangnya tegak, lunak, beruas, berongga, kasar dan berwarna hijau. Padi mempunyai daun tunggal berbentuk pita yang panjangnya 15-30 cm. Ujungnya runcing, tepinya rata, berpelepah, pertulangan sejajar, dan berwarna hijau. Bunganya majemuk berbentuk malai.

Buahnya seperti buah batu (keras) dan terjurai pada tangkai. Setelah tua, warna hijau akan menjadi kuning. Bijinya keras, berbentuk bulat telur, ada yang berwarna putih atau merah. Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Bila beras ini dimasak, maka namanya menjadi nasi, yang merupakan bahan makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Umumnya beras berwarna putih, walaupun ada juga beras yang berwarna merah. Tangkai butir padi yang telah dirontokkan gabahnya dan dijemur sampai kering, disebut merang. Padi yang termasuk keluarga rumput-rumputan ini ditanam dari bijinya secara langsung atau melalui persemaian dahulu.

Padi mempunyai nama lain yang terkenal di wilayah Indonesia. Nama lokal tersebut adalah :
Pare, pantun, pari, padi (Jawa). pade, rom, r. pedeh, page,; eme, ome, banih, padi, pai, pari, pagri (Sumatera). wanat, ; fasa, alai, ara, fala, hala, ala hutu, ala utu, ala utut, hala,; alac tuwa, pinge, pinye, samasi, bira (Maluku). ame, eme,; pai, pae, bai, ase (Sulawesi). Pare, kekai, parei, bani, ; Parai, parei, pari (Kalimantan). padi, pantu, pantun, pade,; pare, fare, pari, pane, pare ui, hade aik, ale (N.Tenggara).;

Jika masih banyak keterangan yang kurang, rekan-rekan bisa melihatnya di situs : www.riceweb.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar