Kebersihan merupakan hal yang penting dalam lingkungan hidup manusia. Tanpa kebersihan akan muncul berbagai masalah, contohnya adalah timbulnya kuman-kuman penyakit. Siapa yang bertanggung jawab pada kebersihan? Jawabannya adalah kita semua. Sebagai siswa sekolah, kita juga wajib menjaga kebersihan sekolah. Jangan malas untuk melaksanakan piket sekolah. Di lingkungan rumah, kita juga harus rutin membersihkan area lingkungan rumah, baik sekeluarga maupun bekerja bakti dengan tetangga rumah. Penghargaan Kalpataru diberikan pada anggota atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi ekosistem. Anugerah ini diberikan setiap tahun bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tanggal 5 Juni oleh Presiden bertujuan untuk merangsang dan memotivasi peran aktif masyarakat dalam melestarikan fungsi lingkungan menurut bentuk pengabdiannya masing-masing. Melalui pemberian penghargaan ini diharapkan bisa mengangkat kepeloporan dan keteladanan serta mensosialisasikan nya kepada masyarakat luas Sejarah Penghargaan Kalpataru Sebelum adanya penghargaan Kalpataru, penghargaan lingkungan hidup secara nasional mulai diberikan pada tahun 1980 berupa sebuah plakat. Di atas permukaan plakat tertera tulisan “Hadiah Lingkungan” dengan tambahan “Tahun 1980”. Penghargaan ini diberikan kepada LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) Jakarta; Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya; Badan Sosial Maumere, Flores; Dian Desa, Yogyakarta; Masyarakat Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta serta Masyarakat Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Sejarah lambang kalpataru kemudian adalah setelah Markus Djajadiningrat, sarjana seni rupa Institut Teknologi Bandung, pada awal 1981 ditugaskan mencari gambar untuk perangko seri lingkungan hidup. Waktu itu ia sampai di Candi Mendut, Jawa Tengah. Di antara relief candi, ia menemukan suatu gambar ‘pohon kehidupan’ yang dikelilingi kendi berisi uang dan batu permata. Foto relief tadi dipelajari oleh ahli purbakala, dan menamakan pohon itu ‘Kalpataru’. Antara tahun 1981 hingga 1988, penghargaan Kalpataru diberikan untuk 3 bidang atau kategori :
Salah satu prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sejalan dengan itu, Pasal 10 UU No. 23 Tahun 1997, menyebutkan bahwa dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah antara lain berkewajiban memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup. Penghargaan lingkungan hidup nasional yang diberikan pemerintah antara lain terdiri dari anugerah Kalpataru. Penghargaan Kalpataru diberikan pada anggota atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi ekosistem. Anugerah ini diberikan setiap tahun bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tanggal 5 Juni oleh Presiden bertujuan untuk merangsang dan memotivasi peran aktif masyarakat dalam melestarikan fungsi lingkungan menurut bentuk pengabdiannya masing-masing. Melalui pemberian penghargaan ini diharapkan bisa mengangkat kepeloporan dan keteladanan serta mensosialisasikan nya kepada masyarakat luas |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar